Pages

>>Welcome To Diploma 3 Pharmacy UNS 2013 Blog's , Thank you for Visitting Here <<

Resume Jurnal Kelompok 4 - Cacing usus

Minggu, 21 Desember 2014

Kejadian penyakit cacing usus di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
Infeksi cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia terutama di daerah pedesaan. Pada anak-anak, cacingan akan berdampak pada gangguan kemampuan untuk belajar, sedangkan pada orang dewasa akan menurunnya produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kecacingan di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional. Telur cacing diidentifikasi menggunakan metode langsung.
Langkah metode cross-sectional yaitu diawali dengan penmgambilan sampel . Sampel yang digunakan adalah tinja penduduk di Kota Palu dan Kabupaten Donggala yang terpilih secara acak untuk semua tingkatan umur. Pengambilan tinja dilakukan sekali dan responden diberikan kesempatan untuk menyerahkan tinjanya selama tiga hari. Sampel tinja dikumpulkan dengan membagikan plastik klip yang berisi stik es krimuntuk mengambil tinja. Sampel tinja yang terkumpul kemudian diperiksa di Laboratorium Parasitologi Balai Litbang P2B2 Donggala.
Identifikasi telur cacing menggunakan metode langsung. Tinja diambil sedikit, diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan lugol 2% kemudian ditutup dengan kaca penutup setelah itu diperiksa di mikroskop dengan menggunakan perbesaran 10x dan 40x8. Fungsi penambahan larutan lugol 2 % ini untuk membuat fase dispers pada suspense tinja sehingga telur cacing nantinya mudah diamati. Data hasil pemeriksaan laboratorium kemudian dihitung tingkat infeksinya (prevalensi), yaitu jumlah sampel tinja yang positif terinfeksi cacing dibagi dengan jumlah sampel yang diperiksa dikalikan
dengan 100%.
Hasil pemeriksaan kecacingan di dua kelurahan di Kota Palu menunjukkan bahwa kecacingan terjadi baik pada laki-laki maupun pada perempuan dengan persentase lebih banyak terjadi pada perempuan. Pada tingkat pendidikan terlihat bahwa yang positif terinfeksi kecacingan paling banyak pada tingkat pendidikan tamat SD, kemudian tamat SMA, dan terendah pada tingkat tidak tamat SD. Sedangkan menurut kelompok umur yang positif kecacingan paling banyak ditemukan pada kelompok umur 18-40 tahun, dan terendah pada kelompok umur lebih dari 65 tahun.
Prevalensi kecacingan di Kota Palu berada di kisaran survei kecacingan tahun 1986-1991 berkisar antara 40-60%, sedangkan di Kabupaten Donggala prevalensi kecacingan berada di bawah hasil survei tersebut.
Tinggi rendahnya prevalensi kecacingan di sutu wilayah penelitian berhubungan erat dengan kebersihan individu dan sanitasi lingkungan  atau ditentukan pula oleh partisipasi masyarakat yang bersedia diperiksa tinjanya. Di Kota Palu, tingkat partisipasi masyarakat yang mengumpulkan tinjanya lebih banyak dibandingkan di Kabupaten Donggala, sehingga memungkinkan lebih banyak masyarakat di Kota Palu yang ditemukan positif terinfeksi cacing dibandingkan di Kabupaten Donggala.
Ada 4 aspek yang menyebabkan terjadinya infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah, keempat aspek tersebut adalah mencuci tangan sebelum makan, membuang air besar dijamban, memakai alas kaki bila bermain dan keluar rumah dan
kebiasaan menggigit kuku jari tangan. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan merupakan
aspek higiene perseorangan yang berhubungan dengan infeksi kecacingan yang penyebarannya melalui mulut yaitu A. lumbriciodes dan T. trichiura. Manusia terinfeksi oleh A. lumbriciodes dan T. trichiura karena menelan telur infektif (telur yang
mengandung larva) yang mengkontaminasi makanan, minuman dan alat makan.
Proporsi jenis cacing yang paling banyak ditemukan di dua kelurahan di Kota Palu adalah Trichuris trichiura (43,01 %), diikuti oleh infeksi Ascaris lumbricoides (27,96%) danOxyuris vermicularis (9,68%) serta infeksi campuran (1,08%), sedangkan di Kabupaten Donggala adalah Hookworm (11,95%), Ascaris lumbricoides (7,55%), Trichuris trichiura (2,52%), dan infeksi campuran (0,63%)
Kelompok 4 :
1.      Alina Sekar L.                        (M3513002)
2.      Anisa Retno U.           (M3513006)
3.      Bambang Bagus S.      (M3513012)
4.      Bella Asfarina             (M3513014)
5.      Fajar Nurhayati.        (M3513019)
6.      Mariyani                     (M3513032)
7.      Riska Yuli R.              (M3513044)
8.      Rizky Dwi L.               (M3513046)               
9.      Sandra Puspa K.         (M3513049)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar